Kamis, 01 Januari 2015

Bab 3. Individu, Keluarga dan Masyarakat

I. Pengertian Individu


Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.

 -Pertumbuhan
 Pertumbuhan (growth)adalah dapat   diartikan sebagai :Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible) Bertambah besar ataupun bertambah berat   penambahan  unsur-unsur  struktural yang baru Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali  sebagai  akibat  pembelahan  dan  pembesaran  sel  . Misalnya : dalam ukuran sel, jaringan, organ.

II. Fungsi Keluarga 

Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
  1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
  2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
  3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 
     - Fungsi Keluarga
Fungsi Keluarga itu ada 8, yaitu :


8 FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Keagamaan
Fungsi ini untuk membangun insan yang agamis yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa . Fungsi ini dimungkinkan untuk dijalankan oleh setiap keluarga karena pada kenyataannya di samping agama sudah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia juga adalah sebagai landasan idiil Negara kita pada sila pertama. Contoh : Iman, taqwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesholehan , ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab terhadap anak.

2. Fungsi Sosial Budaya
Fungsi ini merupakan fungsi pelestarian budaya bangsa melalui keluarga dimana dari fungsi ini mencerminkan tingkah laku suatu bangsa. Contoh : gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, kebangsaan, dan sebagainya

3. Fungsi Cinta Kasih
Fungsi ini merupakan suatu perwujudan bahwa pada hakekatnya manusia haruslah mencintai dan mengasihi sesame anggota keluarga dan kemudian untuk mengasihi masyarakat dimana mereka berada. Contoh : empati, akrab, adil, pemaaf,, setia, pengorbanan, suka menolong, tanggung jawab.

4. Fungsi Perlindungan
Fungsi ini harus diciptakan rasa aman dan nyaman dalam lingkungan keluarga. Contoh : aman, pemaaf, tanggap, tabah.

5. Fungsi Reproduksi
Fungsi ini adalah suatu fungsi yang hakiki karena manusia harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas.

6. Fungsi Sosialisai dan Pendidikan
Fungsi yang dipersiapkan sebagai generasi yang lebih baik dengan diperkenalkan Bina Keluarga Balita.

7. Fungsi Ekonomi
Upaya yang dilakukan dalam memberikan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis yang sangat produktif untuk, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan sebagai wahana pendidikan pada keluarga . Contoh : hemat, teliti, disiplin, peduli, ulet,

8. Fungsi Pelestarian Lingkungan
Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yang sejuk dan penuh keindahan yang tidak terlepas dari keberhasilan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk.



KELUARGA


Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku darikeluarga, kelompok dan masyarakat.

FUNGSI KELUARGA

Ada delapan fungsi keluarga yang digaris bawahi oleh ulama dan cendikia, yang kemudian dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah No. 21, 1994, yaitu fungsi:

[*] keagamaan
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dananggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluargauntuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan inidan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

[*] sosial budaya
Fungsi ini diharapkan dapat mengantarkan seluruh keluarga untuk memeliharabudaya bangsa dan memperkayanya.Islam secara tegas mendukung setiap hal yangdinilai oleh masyarakat sebagai sesuatu yang baik dan sejalan dengannilai-nilai agama.Budaya positif satu bangsa atau masyarakat, dicakup oleh apayang diistilahkan oleh Al Qur'an dengan kata "ma'ruf."

[*] cinta kasih
Fungsi ini telah digaris bawahi secara amat jelas dan populer oleh AlQur'an, yang diistilahkannya;bila antar pasangan dengan "mawaddatan warahmat", dan terhadap anak dengan "qurrata a'yun" (penyejukmata).Tahukah engkau, bahwa karya-karya besar manusia lahir oleh dorongancinta?Salah satu keajaiban dunia "Taj Mahal" lahir dari cinta seorangsuami kepada istrinya.Syair-syair Homerus, sastrawan Yunani kenamaan pun lahiratas dorongan cinta.Piramid yang berdiri tegar di Mesir dan Meksiko, jugadibangun oleh motivasi cinta.CINTA SEJATI SELALU MENCIPTA, TIDAK MERUSAK.Cintakasih, "mawaddah" dan "rahmah" antara suami istri sudahbanyak kita bicarakan, tak usahlah kita berpanjang lebar disini.Hubungan anakdan orang tua juga harus didasari oleh cinta kasih.

[*] melindungi
fungsi keluarga sebagai pelindung menurut Al Qur'an:Mereka (istri-istri)adalah pakaian untuk kamu (para suami), dan kamu (para suami) adalah pakaianuntuk para istri..::QS Al Baqarah 187::.Perisai yang dipakai sebagai pakaiandalam peperangan memberi rasa aman;bukankah hidup adalah peperangan?Pakaian tebalmemberi kehangatan, sebaliknya bila gerah, dengan pakaian lembut dan haluskegerahan dapat dikurangi.Jika demikian halnya pakaian, dan masing-masingpasangan dinamai Al Qur'an sebagai "pakaian", maka tidak diragukanlagi bahwa salah sutu fungsi keluarga adalah melindungi.

[*] reproduksi
Fungsi keluarga dalam hal ini adalah untukmeneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

[*] sosialisasi dan pendidikan
Fungsi keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalahbagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

[*] ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupandalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untukmencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapatmemenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga

[*] pembinaan lingkungan.
Manusia adalah makhluk sosial.Ia tidak dapathidup sendirian.Nabi SAW menggambarkan kehidupan masyarakat sebagai sejumlahorang yang sedang menumpang perahu.Jika yang digeladak seenaknya inginmemperoleh air dengan membocorkan perahu, maka seluruh penumpang akanhanyut.Demikian kehidupan kita dan keluarga dalam satu lingkungan.Lingkunganadalah satu kekuatan yang dapat menjadi positif atau negatif yang mempengaruhianggota keluarga.Keluargapun dapat memberi pengaruh terhadap lingkungannya.

 

MASYARAKAT

A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahlisosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersamadan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatuketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antarakelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektifpribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulanmanusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukansebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.


B. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagaiberikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yangsaling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggotamasyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitansatu sama lain sebagai anggota masyarakat.

C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agarsekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksimanusia.
Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua typemasyarakat:
1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagiankerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasidalam segala

(1)  Masyarakat Non Industri

Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasikemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitukelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).

(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebiherat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog,bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkansimpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima sertamenjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secarasukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompokbelajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal,juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagiankerja, pembagian kerja antara anggota kelompok di atur atas dasarpertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukanuntuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalamprogram-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompoksekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,organisasi profesi dan sebagainya.

(2) Masyarakat Industri


Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untukmengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapilebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana danyang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadidiabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakatsemakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantunganantara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomisejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri.Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimilikiseseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahlimesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri.Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektifuntuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.

Dengan demikian semakin komplekspembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentumasyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akantetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnyaindividualisme.


Hubungan,individu, keluarga, masyarakat

Sebagaibagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasifungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam prosespengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkansesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukanhubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.Individu yangberada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budayatertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas danbermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena disini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakanmakhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggotamasyarakat.

Pengertian Urbanisasi-ruralisasi

URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
  1. Migrasi Penduduk dan
  2. Mobilitas Penduduk
perbedaannya adalah Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Di bawah ini dalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkanseseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. FaktorPenarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah
2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
3. Banyaklapangan pekerjaan di kota
4. Di kota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng
5. Pengaruh buruk sinetron Indonesia
6. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas

B. FaktorPendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahanpertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidakcocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggurkarena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir daridesa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Ruralisasi
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang dulu pernah melakukan urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli.Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan faktor penarik berikut ini.

Faktor pendorong:
1) kejenuhan tinggal di kota;
2) harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau;
3) keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya; serta
4) merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

Faktor penarik:
1) harga lahan di pedesaan relatif masih murah;
2) pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana;
3) suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalanimasa pensiun; serta
4) adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.



http://id.wikipedia.org/wiki
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/definisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar